Kamis, 11 Juni 2009

Siapakah Saya?



Kepribadian manusia selalu menjadi tema yang menarik untuk dicari tahu, apalagi kepribadian kita sendiri. Rasa ingin tahu tersebutlah yang lantas membuat banyak orang pergi ke psikolog untuk menjalani tes-tes kepribadian. Semua ini dilakukan demi mengetahui “seperti apa sesungguhnya diri kita ini?”

Tipe 1 perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.

Tipe 2 penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.

Tipe 3 pengejar prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.

Tipe 4 romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri yang biasa-biasa saja.

Tipe 5 pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.

Tipe 6 pencemas
Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.

Tipe 7 petualang
Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan dukacita.

Tipe 8 pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.

Tipe 9 pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.

semua orang pasti ingin tahu apakah ia mengenal dirinya atau tidak. dengan mengetahui warna kita dapat tahu kepribadian kita secara lebih luas. Berikut ini adalah ulasan warna dari tubuh kita

* Merah
Sangat enerjik dan penuh semangat serta hot dalam bercinta. Selalu optimis dalam menghadapi tantangan. Mempunyai emosi yang gampang meledak namun gampang juga surutnya. Pecinta warna merah ini juga sangat tertarik pada kehidupan yang gemerlap dan mewah. Dalam hal mengejar pasangan yang disukai, pecinta warna merah termasuk agresif dan mendominasi pasangan untuk bertekuk lutut. Bagi seorang wanita yang warna merah, kamu tertarik pada pria yang bisa memberi kemewahan dan bisa kamu kendalikan.


* Kuning
Kamu selalu punya hati dan waktu untuk orang lain. Oleh karena itulah kamu gampang mengulurkan tangan memberi bantuan. Kamu juga termasuk orang yang gak bisa diam, untuk itu selalu ada kesibukan yang kamu lakukan. Kamu menyukai pasangan yang berwawasan luas dan menaruh perhatian pada masalah kemanusiaan. Kamu juga orang yang tak gampang termakan bujuk rayuan, namun bila menemukan pasangan yang pas di hati, kamu rela menyerahkan jiwa dan raga.


* Hijau
Kamu adalah orang yang baik hati, ramah, dan gampang bergaul dengan siapa saja, berjiwa natural dan bisa menerima siapa saja dalam hidup kamu. Tipe pecinta warna hijau juga selalu menghargai setiap pernyataan cinta yang dipersembahkan kepada dirinya. Oleh karena itulah, meski kamu tak menyukai seseorang yang mencintai kamu, namun terkadang kamu tak sampai hati menolaknya. Itu sebabnya, kamu terkesan sering berganti pasangan, walaupun itu dikarenakan kamu sulit menolaknya.


* Biru
Pecinta biru adalah orang yang kreatif dengan mempunyai ide-ide yang cemerlang. Namun tidak suka menonjolkan diri dan lebih suka berada di belakang layar. Bila kamu mempunyai sebuah impian, kamu akan tekun dan hampir setiap impian kamu bakal tercapai karenanya. Mengenai perasaan, kamu sangat gampang terpengaruh oleh hal yang mengharukan. Dalam hal pasangan, kamu suka dengan calon pasangan yang cerdas dan peka. Namun begitu terlibat percintaan, kamu akan sulit untuk terikat, karena pada dasarnya kamu menyukai kebebasan. Tapi bila kamu memutuskan untuk menikah, kamu akan membayar dengan kesetiaan yang utuh pada pasangan kamu.


* Putih
Sangat terbuka dan gampang bergaul. Keterusterangan kamu terkadang mengejutkan lingkungan kamu, karena kamu tak memikirkan baik dan buruk akibatnya. Mudah terpengaruh sehingga pendapat kamu kadang bisa berubah. Kamu tertarik pada calon pasangan yang tak banyak berbeda dengan diri kamu. Cinta dan kesetiaan,. merupakan dua hal penting yang kamu utamakan dalam memilih pasangan. Tak salah bila pasangan kamu melirik pada yang lain, cinta kamu langsung menguap dan lenyap.

* Violet
Kepribadian yang unik dan agak misterius, karena kamu bersikap tertutup. Pembawaan kamu juga tegas, karena ungu merupakan perpaduan antara biru dan merah, kamu pun mewarisi hal itu. Kamu terlihat tenang, cenderung tak acuh, namun jauh di dalam diri kamu, perasaan dan jiwa kamu selalu bergolak. Dalam soal asmara, saat kamu jatuh cinta kamu nampaknya tak menganggapi, acuh dan dingin. Namun, seketika kamu berada dalam pelukan seseorang yang menggetarkan jantung kamu, kamu akan menjadin seorang pecinta yang hangat.

* Orange
Seperti nyala api, pecinta warna ini selalu enerjik, tak pernah kehabisan gairah, lincah dan periang. Memiliki rasa percaya diri, cerdas dan punya pendirian yang kuat. Di manapun kamu berada, kamu ingin selalu jadi pusat perhatian. Kamu tak bisa hidup tanpa pasangan, karena pasangan memberikan semangat dan gairah tersendiri pada kamu. Bila kamu wanita, terkadang kamu memilih pria, bukan pria yang memilih kamu. Pecinta warna orange tertari pada calon pasangan yang punya otak cemerlang dan berpenampilan menawan.

* Pink
Tipe orang yang lembut hati, feminin, romantis tetapi juga agak egois. Kamu ingin dimanja oleh sekeliling kamu sementara kamu tak balik memberi perhatian kepada mereka. Kamu juga membutuh sosok yang berkepribadian kuat tetapi berhati lembut dan bisa melindungi. Kamu cenderung bergantung pada pasangan kamu dan sulit membuat keputusan yang besar. Bila kamu seorang wanita, kamu sering memanfaatkan ketakberdayaan kamu untuk menjerat para pria


Kunci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.

Jawablah dengan jujur, apakah anda benar-benar mengenal diri anda sendiri?

Ada banyak metode mengenal diri. Salah satunya adalah dengan mengisi kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Ambil contoh ringan, banyak orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka sendiri, yang justru mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab utamanya adalah karena banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan orang lain. Ketidakjujuran dan ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya membuat mereka tidak menjadi diri mereka sendiri.

Apakah anda jujur pada diri anda sendiri?

Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang merasa mandek dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan lingkungan sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa penyebabnya justru berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak, seringkali pula orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam memahami keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui bahwa ada batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri adalah belajar untuk menilai dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih tanpa dibebani dengan prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain.

Maukah anda memaafkan segala sesuatu yang telah terjadi, dan menerima sebagaimana adanya dengan hati lapang?

Mengenal diri sendiri bukan sekedar mengenal nama, alamat, usia, dan apa-apa yang tercantum dalam curiculum vitae. Mengenal diri sendiri adalah proses dan hubungan timbal balik antara seseorang dengan dirinya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan orang lain demi tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar mengenal diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri. Mereka harus menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar apa yang dikatakan oleh dirinya sendiri agar mampu memahaminya dengan baik. Proses ini adalah ketrampilan yang harus diasah terus-menerus. Pada awalnya selalu terasa berat, karena sebelum bertindak seseorang harus mengkomunikasikannya terlebih dahulu dengan dirinya sendiri, “apakah ini adalah sesuatu yang sesuai dengan diri saya? apakah ini benar-benar menjadi keinginan diri saya?” Dengan kata lain proses mengenal diri sendiri adalah proses membangkitkan kesadaran diri. Dan, bagian terberat dalam proses ini adalah belajar untuk disiplin.

Apakah anda sanggup melakukan disiplin diri?

Salah satu bentuk disiplin yang menuntun pada pengenalan diri adalah mengamati diri secara cermat – mengamati setiap perasaan, pikiran, harapan, keinginan, kegembiraan dan lain-lain yang terjadi dalam diri sendiri. Para spiritualis biasa melakukan ini dengan bermeditasi, khusyu’, mengheningkan cipta, atau berbagai istilah lain. Pengamatan ini menumbuhkan kesadaran yang lebih tenang, yang mampu melihat secara jernih pikiran dan perasaan yang sedang terjadi, kemampuan, bakat dan ketrampilan yang dimiliki, kekuatan dan kesempatan untuk menggunakan semua pikiran, perasaan, kemampuan, bakat dan ketrampilan itu untuk sebaik-baiknya kehidupan karier. Pengamatan diri ini dapat dilakukan di setiap saat sembari melakukan kegiatan sehari-hari. Justru dalam kegiatan sehari-hari itulah seseorang berkesempatan untuk menyadari betapa banyak gejolak pikiran, perasaan yang muncul silih berganti.

Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri?

Banyak orang mengaburkan arti menjadi “diri sendiri” dengan “semaunya sendiri”. Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya seseorang harus senantiasa berjalan pada potensi-potensi yang dianugerahkan padanya. Selain itu, banyak orang menjadi apa yang dikatakan orang lain dan menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada orang yang sama. Mereka dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang berbeda-beda.Tugas manusia adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan kehidupan ini. Tujuan mengenal diri untuk pengembangan karir adalah mengenal apa potensi-potensi, bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan yang ada pada diri agar bisa digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu, mengenal diri akan menumbuhkan kesadaran dan pengendalian diri, suatu bentuk pengembangan emosi dan spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi langkah kemajuan karir.

KEGIATAN ALTERNATIF

Ambil waktu senggang, carilah suasana tenang. Persiapkan diri anda untuk melakukan kegiatan ini. Mungkin kegiatan ini akan berlangsung selama 30 menit atau lebih. Dalam melaksanakan kegiatan ini bersikaplah seperti menonton film kehidupan anda. Jangan biarkan emosi anda terlibat. Berusahalah untuk menerima apa yang telah terjadi. Bila anda bermaksud menafsirkan apa yang mungkin terlintas dalam kegiatan ini, maka anggaplah bahwa tidak ada sesuatu pun yang sia-sia, selalu bertujuan, dan baik bagi pengembangan diri.

  1. Ambillah secarik kertas, tuliskan nama, tempat dan tanggal lahir, dan data pribadi anda lain yang patut anda ketahui. Mampukah anda mengenal diri anda melalui data-data yang anda tulis sendiri sembari melepaskan segala harapan-harapan, ketakutan dan kecemasan yang mungkin pernah ditanamkan dalam benak anda? Mampukah anda melihat diri anda melalui data-data yang anda tulis dengan cara pandang yang polos dan sederhana? Apakah anda bisa menyadari bagaimana kepribadian yang biasa anda kenakan dalam kehidupan sehari-hari?
  2. Kini tuliskan riwayat pekerjaan anda. Anda bisa memulainya dari awal atau akhir. Yang penting adalah anda mampu melihat seluruh riwayat pekerjaan anda secara utuh. Mungkin di saat menulis itu, anda teringat pada hal-hal yang menyenangkan atau menyedihkan. Biarkan saja. Sekali lagi, pandanglah catatan riwayat pekerjaan anda sesederhana mungkin. Tetapi amati setiap kecenderungan yang muncul yang menerbitkan kegembiraan dalam pekerjaan anda.
  3. Tuliskan riwayat pendidikan anda, sejak kecil hingga sekarang. Tuliskan pula ketrampilan dan hal-hal apa yang pernah anda pelajari. Sebagian mungkin semakin terasah. Sebagian lain terlupakan. Lihatlah seluruh riwayat pendidikan dan pengajaran anda secara utuh. Amati setiap kecenderungan yang membuat hidup anda terasa menyenangkan. Apakah anda mampu menemukan hubungan antara pendidikan anda dengan pekerjaan anda sekarang?
  4. Cobalah menulis kegiatan-kegiatan yang anda lakukan. Biasanya itu adalah kegiatan yang menyenangkan dan membuat hidup terasa penuh gairah. Bisa berupa hobi, petualangan, organisasi sosial, agama, seni, olahraga, dan lain-lain. Apakah anda menemukan hubungan antara kegiatan-kegiatan ini dengan pekerjaan dan karir anda sekarang?
  5. Lihatlah diri anda kini secara utuh, sekali lagi dengan pandangan yang polos dan sederhana (tanpa dibebani harapan akan masa depan dan penyesalan pada masa lalu), mampukah anda menemukan diri anda sekarang sebagai sebuah simpul dari benang-benang masa lalu? Bisakah anda menemukan hubungan dari semua ini?

Berjalan di atas potensi dan bakat diri selalu berkaitan erat dengan kebahagiaan dan gairah hidup. Bila anda benar-benar mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan potensi dan bakat, anda akan menemukan kegembiraan dan energi yang luar biasa besar. Kegiatan di atas hanya selembar kegiatan alternatif untuk mengenal titik-titik potensi yang memicu kebahagiaan dalam diri (bila sekarang anda masih bisa merasakan gairah atas kegiatan anda di masa lalu, maka itu adalah gairah yang muncul dari potensi diri anda.) Tentu takkan cukup lima point kegiatan di atas untuk benar-benar mengenal diri, karena mengenal diri adalah proses yang terus berjalan – bahkan hingga akhir hayat. Namun setidaknya, dengan sedikit demi sedikit menguak apa yang ada dalam diri, anda akan menemukan sesuatu hal aturan sederhana: bahwa hanya dengan menjadi diri sendirilah seseorang menemukan kebahagiaan sejatinya. Dan, pengembangan diri semestinya bertujuan untuk menemukan kebahagiaan diri yang sejati, bukan yang lain.

Mengatasi Rasa MALAS

Malas itu bisa diibaratkan seperti keimanan kita yang ada kalanya meningkat dan ada kalanya menurun. Tapi ternyata kalau dilatih terus menerus dan teratur keimanan itu bisa meningkat atau setidaknya tidak menurun. Nah..begitupun dengan malas, dengan cara teratur diikuti dengan kekonsistenan kita mengerjakan metode atau cara mengatasi rasa malas, rasa malas bisa di atasi dan bukan tak mungkin bisa berubah menjadi rajin.

Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban, dll. Jika keluarga besar dari rasa malas ini mudah sekali muncul dalam aktivitas sehari-hari kita, maka dijamin kinerja kita akan jauh menurun. Bahkan bisa jadi kita tidak pernah bisa mencapai sesuatu yang lebih baik sebagaimana yang kita inginkan.


1. anda bukan manusia sempurna

Berpikir bahwa Anda harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa Anda dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya Anda mungkin akan malas memulainya. Anda harus bisa menerima bahwa Anda pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna.

Dalam konteks pekerjaan, Anda punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. Anda selalu bisa negosiasi dengan boss Anda untuk meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara sempurna akan membuat Anda memandang pekerjaan tersebut dari hal yang besar dan rumit.

Saya harap tulisan ini berguna. Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam hidup Anda. Karena dia normal maka dia pun bisa diatasi. Tiga tips diatas bisa menjadi awal untuk berpikir dan bertindak berbeda dari biasanya sehingga Anda tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang hanya karena malas mengerjakannya.

2. Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang”

Apabila Anda dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, Anda sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu.

Katakan setiap kali Anda bekerja: “Saya mulai sekarang”.
Cara pandang ini akan menghindarkan Anda dari perasaan terbebani, stress, dan kesulitan. Anda membuat sederhana tugas didepan Anda dengan bertindak positif. Fokus Anda hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.

2. Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”

Berpikir bahwa Anda harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani dan Anda menjadi malas mengerjakannya. Anda akan mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.

Satu tip yang bisa Anda gunakan adalah mengganti “saya harus mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa Anda tidak harus melakukan pekerjaan yang Anda tidak mau.

Anda mau mengerjakan tugas karena memang Anda ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Anda selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan Anda sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa Anda melakukan apa saja yang Anda tidak mau lakukan.

4. Membuat Tujuan

Orang yang malas biasanya tidak memiliki motivasi untuk berkembang ke arah kehidupan yang lebih baik. Sementara orang yang tidak memiliki motivasi biasanya tidak memiliki tujuan-tujuan hidup yang pantas dan layak untuk diraih. Dan orang yang tidak memiliki tujuan-tujuan hidup, biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan resolusi atau komitmen-komitmen pencapaian hidup.

5. Pergaulan Dinamis

Para pemenang berkumpul dengan sesama pemenang, sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan sesama pecundang. Ungkapan tersebut mengandung kebenaran. Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk hidup di lingkungan para pemenang. Sulit bagi orang malas untuk berada secara nyaman di tengah-tengah orang yang sangat optimis, sibuk, giat bekerja, dan bersemangat mengejar prestasi. Demikian sebaliknya. Sulit sekali bagi para high achiever untuk betah berlama-lama dengan para orang malas dan pesimistik.

Situasi atau lingkungan di mana kita berada sungguh ada pengaruhnya. Orang yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan agar menjauhi mereka yang juga mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi negative thinking. Sepintas, berkeluh kesah dengan mereka dengan orang-orang seperti itu dapat melegakan hati. Ada semacam rasa pelepasan dari belenggu psikologis. Walau demikian, dalam situasi malas sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu sama lain. Rasa malas dan kebuntuan justru bisa tambah menjadi-jadi. Ini bisa menjerumuskan masing-masing pihak pada pesimisme, keputusasaan, dan kemalasan total.

Jika rasa malas mulai menyerbu kita, jangan berlama-lama duduk berdiam diri. Cara paling ampuh menghilangkan kemalasan adalah bangkit berdiri dan menghampiri orang-orang yang sedang tekun dan bersemangat melakukan sesuatu. Dekati mereka yang sedang bekerja keras untuk meraih impian-impiannya. Manusia-manusia optimis, self- motivated, punya ambisi, positive thinking, dan memiliki tujuan hidup pasti, umumnya memancarkan aura positif kepada apa pun dan siapa pun di sekelilingnya. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang bisa menginspirasi orang lain, bahkan menularkan semangat yang sama sehingga orang lain jadi ikut tergerak.

6. Disiplin Diri


Ada sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya dari Andrie Wongso, Motivator No.1 Indonesia, yang bunyinya; “Jika kita lunak di dalam, maka dunia luar akan keras kepada kita. Tapi jika kita keras di dalam, maka dunia luar akan lunak kepada kita”. Kata-kata mutiara yang luar biasa ini menegaskan, bahwa jika kita mau bersikap keras pada diri sendiri, dalam arti menempa rasa disiplin dalam berbagai hal, maka banyak hal akan bisa kita kerjakan dengan baik. Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin itulah yang umumnya membawa kesuksesan bagi karir para olahragawan dan pekerja profesional yang memang menuntut sikap disiplin dalam banyak hal. Bayangkan, bagaimana seorang atlet bisa menjadi juara jika dia tidak disiplin berlatih? Bagaimana mungkin ada pekerja profesional yang bagus karirnya jika dia sering mangkir atau bolos kerja?

Sebaliknya, jika kita terlalu lunak atau memanjakan diri sendiri, memelihara kemalasan, mentolerir kinerja buruk, tidak merasa bersalah jika lalai atau gagal dalam tugas, maka dunia luar akan sangat tidak bersahabat. Olahragawan yang manja pasti tidak akan pernah jadi juara. Seorang sales yang malas tidak akan pernah besar penjualannya. Seorang konsultan yang menolerir kinerja buruk pasti ditinggalkan kliennya. Dan pekerja yang tidak disiplin pasti mudah jadi sasaran PHK. Jika kita lunak pada diri sendiri, maka dunia akan keras pada kita.

Rasa malas jelas merugikan. Obat mujarabnya adalah menumbuhkan kebiasaan mendisiplinkan diri dan menjaga kebiasaan positif tersebut. Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah munculnya rasa malas.

Rabu, 10 Juni 2009

Psikologi Anak Pasca Keretakan Rumah Tangga

Berbicara mengenai anak tentu saja banyak hal yang perlu dibahas karena banyak para orang tua saat ini sudah peka akan perkembangannya terutama mengenai perkembangan.

1. Tanpa Komunikasi


Meskipun anda tetap berkomunikasi dengan anak, namun relasi Anda dan suami yang tidak harmonis akan mempengaruhi suasana di rumah. anak adalah obsever yang tajam, sehingga relasi yang kurang hangat serta konflik antar orang tua bisa dia lihat dan rasakan. Anak sangat membutuhkan lingkungan keluarga yang hangat yang penuh kasih sayang antar anggota di dalamnya, sehingga emosinyapun bisa berkembang positif. konflik relasi orangtua pada akhirnya sering menyebabkan anak mengalami masalah perilaku dan perkembngan emosinya, seperti lebih menjadi agresif, tantrum ( bisa dalam bentuk marah, rewel dan ngambek ), merasa bersalah, hilangnya rasa percaya terhadap orang lain, memiliki kecemasan yang tinggi, dan sebagainya. Oleh Sebab itu, demi kebaikan anda sekeluarga, saya sangat menyarankan Anda dan Suami menyelesaikan masalah, atau meminta bantuan profesional.

2. Tindakan Kekerasan

Tindakan bullying, yaitu perbuatan yang menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik dalam bentuk kekerasan fisik, verbal, ataupun psikologis kerap kali sulit dihindari dalam sebuah lingkungan sosial. Tindakan ini bisa dengan mudah dikenali, diantaranya adalah intimidasi, pelecehan, diskriminasi, pengucilan, ejekan, kekerasan secara fisik dan mental yang dilakukan terhadap orang lain. Hal inipun menyita perhatian banyak kalangan, mengingat bullying dapat memberikan dampak buruk bagi perkembangan psikologis anak, terutama jika hal tersebut terjadi di lingkungan sekolah. Anak yang menjadi korban kekerasan umumnya akan terlihat enggan pergi ke sekolah, terlihat muram, prestasi akademik yang menurun, dan lain-lain. Meski hal ini bisa jadi disebabkan oleh hal lain, tak ada salahnya menilik penyebab masalah untuk mengantisipasi adanya tindakan bullying pada anak.Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana jika pelaku bullying adalah anak Anda sendiri?Patut disadari, keluarga berperan penting dalam proses pembentukan karakter anak, mengingat ditahap-tahap awal perkembangannya, anak melakukan proses meniru dari orang-orang terdekatnya. Situasi di rumah yang positif, hangat, dan saling menghormati secara tidak langsung akan membentuk anak menjadi pribadi yang demikian.Lain halnya jika di rumah kerap terjadi konflik kekerasan, dan permusuhan, dimana anak akan mempelajari perilaku bullying lewat konflik-konflik yang terjadi diantara orangtuanya. Sebuah tindakan ataupun kekerasan verbal yang terjadi, dimana umumnya untuk menunjukan siapa yang berkuasa di dalam rumah, bisa dicontoh anak karena menganggapnya sebagai suatu hal yang sah-sah saja. Ujung-ujungnya anak akan mengembangkan perilaku tersebut kepada teman-temannya di sekolah atau teman sepermainan.Itu sebabnya, selalu mengembangkan nilai-nilai positif berikut adanya konsekuensi jika terjadi pelanggaran bisa menjadi arahan untuk mendidik anak. Di samping itu, memberi perhatian yang cukup lewat komunikasi yang baik di dalam keluarga juga bisa menjadi media untuk mengenal pribadi anak lebih dekat. Karena bagaimanapun anak ibarat sebuah lembaran kosong yang kemudian ditorehkan lewat berbagai stimulasi dan pesan yang terjadi selama proses perkembangannya.

3. Kesalahan Kecil Dalam Mendidik Anak

Orang tua selalu memberikan sesuatu yang terbaik bagi putra-putrinya. Tetapi kadang berlebihan sehingga sesuatu yang menurut anggapan kita baik..... ternyata menjadi tidak baik terhadap perkembangan anak yang kita cintai. Dibawah ini ada 10 hal yang sepatutnya kita hindari dalam mendidik anak.

Kurang Pengawasan,
anak terlalu banyak bergaul dalam lingkungan semu di luar keluarga. Bila anak anda sekolah dan terpaksa kost, kunjungilah secara berkala, jangan biarkan anak anda berkelana sendirian. anak anda butuh perhatian dari anda.

Gagal mendengarkan,
jangan terlalu berlebihan menanggapi sesuatu yang terjadi pada anak. Dengarkan terlebih dahulu apa yang dirasakan/ dialami anak baru setelah itu mengambil tindakan yang diperlukan.

Jarang bertemu muka,
Orang tua sebaiknya membiarkan anak berbuat kesalahan, biarkan anak belajar dari kesalahan itu sehingga tidak terjadi lagi kesalahan yang sama. Tentunya hal ini diterapkan pada hal-hal yang tidak membahayakan anak dan masih dalam pengawasan kita.

Terlalu Berlebihan,
banyak orang tua lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk make-up, dibanding satu jam bersama anak.

Bertengkar di hadapan anak,
menurut psikiater Sara b Miller, P.HD : "perilaku yang paling berpengaruh merusak anak adalah bertengkar dihadapan anak.

Tidak konsisten,
jangan biarkan mereka memohon dan merengek menjadi senjata yang ampuh untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang tua harus tegas dan berwibawa dihadapan anak, dan hal itu dilakukan secara konsisten.

Mengabaikan kata hati,
Lisa Howard, ibu dua orang anak mengatakan : lakukan saja sesuai dengan kata hatimu dan biarkan mengalir tanpa mengabaikan sekitarnya suara-suara yang melemahkan. Saya banyak belajar bahwa orang tua harusnya mempunyai kepekaan yang tajam, tentang sesuatu.

Terlalu banyak nonton TV,
Terlalu banyak nonton TV membuat malas belajar. orang tua cenderung membiarkan anak berlama - lama menonton TV. Orang tua sangat tidak mungkin memfilter pengaruh negatif dari tayangan TV.
Segalanya diukur dengan materi, ....... tidaklah salah memanjakan anak dengan dengan mainan dan liburan yang mewah. Tapi yang seharusnya disadari anak anda membutuhkan quality time bersama orang tua mereka. Mereka cenderung ingin didengarkan dibanding diberi sesuatu dan diam.
Bersikap berat sebelah, ............ beberapa orang tua kadang lebih mendukung anak dan bersikap memihak anak walaupun si anak dalam posisi yang salah. Mereka akan hilang persepsi dan cenderung terpola untuk bersikap berat sebelah.

4. Hindari Pelecehan Seksual Terhadap Anak Anda

orang dekat yang dikenal oleh anak. Orang tua perlu membentengi anak dengan bekal pengetahuan yang cukup jika ada orang yang akan berbuat tidak senonoh terhadapnya. Ada beberapa hal yang perlu diberitahukan kepada anak agar terhindar dari kekerasan seksual, sejak anak berusia 2-4 tahun : Pertama, anak harus dibritahukan agar jangan berbicara atau menerima pemberian dari orang asing. Anak juga harus selalu meminta izin orang tua jika akan pergi. “ Katakan pada anak bahwa mereka harus segera melaporkan kepada bapak atau ibunya apabila ada orang yang menyentuh alat kelamin atau tubuh mereka dengan cara yang tidak mereka sukai. Katakan juga agar anak berteriak atau kabur jika merasa terancam oleh orang yang tak dikenal. Agar anak dapat memahami bahwa orang lain dapat melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan kepada dirinya berkaitan dengan perbuatan seksual dan upaya anak dapat memahami hal tersebut, pengenalan bagian tubuh kepada anak mutlak dilakukan. Orang tua juga perlu mengajarkan anak mengenal perbedaan bagian tubuh anak laki-laki dan perempuan. Kemudian ajarkan kepada anak mengenai nilai, batasan, dan aturan yang di anut oleh keluarga yang seharusnya dihormati.

5. Penilaian Anak Terhadap Orang Tua

Kita pasti mengetahui pribahasa "Murid Lebih Baik dari Gurunya".
Semakin dewasa seorang anak maka ia akan semakin dapat menilai atau memberi tanggapan apa yg diperbuat oleh kedua orang tuanya itu adalah kesalahan.
Tanpa kita sadari selama ini bahwa kita selalu menganggap bahwa pada saatkita berbicara dengan anak kita selalu merasa benar padahal sebenarnya menurut pendapat anak itu sendiri mungkin saja apa yang kita katakan belum tentu benar dgn kata lain ia sudah dapat memberi penilaian tersendiri terhadap apa yg didapat nya baik yang dilihat maupun yang di dengar